Kamis, 10 Maret 2016

Cara Menentukan dimensi kolom rumah 2 lantai

Adimunandar Arsitek akan berbagi tentang cara menentukan dimensi kolom rumah 2 lantai. Seorang rekan facebook menginbox menanyakan, adakah rumusan sederhana menentukan dimensi kolom (beton). Ketika saya tanya backgroundnya, yang bersangkutan adalah arsitek.

Sejauh yg saya tahu dan alami, pendidikan arsitektur mestinya menyiapkan peserta didik agar dapat mendesain, bukan menghitung. Kalau toh pada mata kuliah mekanika teknik diajarkan perhitungan kolom, balok, dll mestinya hanya bertujuan untuk memberi bekal agar logika strukturnya jalan.
Logika struktur yg dimaksud bisa kita jelaskan lewat gambar:

Penjelasan struktur dari Gambar 1
Ketika posisi kita sbg arsitek, maka:
- Pada saat menggambar denah, pada titik yg semestinya kita beri notasi kolom.
- Dengan ukuran denah spt gambar, maka dimensi k1 pasti lebih besar dari k2 sebab bebannya beda (bentangannya lebih panjang).
- Ukuran pondasinya pun pasti berbeda.

Penjelasan struktur dari Gambar 2 ::
- Balok as B-C dg bentang 6 mtr, dimensinya pasti lbh besar dibanding balok grid 1-2 dg bentang 5 mtr.
- Di tengah bentang balok as B-C pasti ada balok anak, sebab luas bidang plat lantai as B-C grid 1-2 adalah 30 m2 (lebih dari 25 m2 harus diberi balok anak).

Jika kita sdh bisa membuat gambar denah dan potongan seperti ini, maka dipastikan sdh memahami logika struktur. Gambar menjadi "hidup", mudah dibaca/ komunikatif. Kemampuan ini sebaiknya harus dipunyai oleh arsitek, dan ini sdh sangat cukup. Perhitungan selanjutnya dilakukan oleh konstruktor.

Sedangkan jika kita berposisi sbg pelaksana, maka pemahaman/ logika struktur mutlak diperlukan. Ketika melihat gambar, akan segera terendus jika ada hal-hal yg janggal scr struktur.

Jika kita ingin menentukan dimensi kolom tanpa melakukan perhitungan, kita bisa mempelajari dg cara membandingkan gambar arsitektur dan gambar struktur (direncanakan oleh konstruktor)

Penjelasan struktur dari Gambar 3 & Gambar 4. Selanjutnya dg mengalami (melaksanakan) gambar tersebut. Makin banyak soal yg dipelajari (diperbandingkan) dan dilaksanakan di lapangan, makin terasah "feeling" kita utk menentukan dimensi kolom.

Namun hal tersebut tidak saya sarankan. Mempelajari/ membandingkan gbr arsitektur dan gambar struktur sebaiknya dlm rangka pendekatan, agar gambar/ notasi kolom, pondasi, dll tidak meleset jauh dimensinya dg kenyataan.

sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1057039381012772&set=a.155998747783511.48655.100001201618116&type=3&theater